Ok.. nduk.. bapak ingin mendengarkan kelanjutan kisah mu mengenai dunia internet. Kemarin koe sudah cerita buanyak tentang internet dan fungsi internet. Dari situ, bapak jadi semakin tertarik untuk belajar internet lebih banyak. Mulai saja nduk ceritanya... bapak sudah ndak tahan kebelet pipis.
Sejarah Internet
Begini pa'e... pakne mungkin penasaran... bagaimana sih cara kerja internet? Koq bisa... dokumen yang berada jauh di belahan dunia lain, bisa dibaca dan dinikmati juga orang orang yang berada di bagian dunia yang lain. Untuk itu pakne, aku kepingin bercerita sedikit tentang sejarah internet. Mungkin dengan mengetahui sejarahnya, pakne bisa memahami dan mengerti dunia internet lebih banyak lagi.
Di dalam dunia yang fana ini pakne... Lha koq koe bawa-bawa dunia akherat segala toh Nduk... Weleh pakne ini... namanya juga Intro... mo dilanjutin nggak nih ceritane? Yo... wis lajut aja nduk, pakne tak dengerin.
Menurut khabar dari orang-orang pintar... di dunia ini ada dua jenis, tipe, kelompok, golongan. Golongan atau tipe pertama adalah golongan orang yang selalu merasa penasaran dan ingin tahu, terus mereka akan mencari dan mecari, sampai benar-benar memahami dan mengerti apa yang ingin mereka ketahui dan pahami.
Lalu golongan kedua adalah orang yang hanya mempercayai saja apa yang dikatakan orang, dan apa yang mereka dengar. Walaupun sebenarnya mereka tidak benar-benar memahami apa yang mereka kira telah mengetahuinya.
Opo toh nduk... hubungan golong menggolong itu dengan internet? Koe bikin pakne mu ini bingung.
Aku ndak ada maksud opo-opo pa'e. Aku cuma ingin mencari alasan mengapa aku ingin bercerita tentang sejarah internet, dan bagaimana cara internet bekerja. Jika pa'e merasa tertarik dengan cara kerja internet, ada kemungkinan pa'e ini adalah jenis orang yang pertama.
Namun sekalipun nanti jika ternyata pa'e termasuk golongan orang yang kedua, ndak opo-opo pa'e. Khan... ndak ada ruginya sedikit mengetahui tentang cara kerja internet. Ooo... gitu toh nduk. Yo... wis, bapak lebih memilih netral saja, ga mo ikut golong-golongan. Sudah.... terusin saja ceritane... ga usah nyinggung golong menggolong.
Sputnick SateliteKonon... sejarah internet itu pakne, dimulai sejak manusia pertama kali sukses meluncurkan dan mengorbitkan satelite, tepatne tahun 1957. Satelite itu pa'e, di namaken Sputnick, yang dibuat dan diluncurkan oleh orang Rusia.
Mengetahui hal ini, pihak Amrik yang waktu itu masih perang dingin dengan pihak Rusia, merasa kebakaran jenggot. Amrik ndak mau dong, ketinggalan dari Rusia, mereka takut nanti kalah oleh Rusia.
Karena itu pa'e, Amrik bertekad dan mempunyai ambisi untuk mengejar ketertinggalan mereka dari Rusia. Mereka juga ingin membuat satelite dan menguasai ruang angkasa. Maka daripada itu, Departmen Pertahanan Amrik mulai menyusun rencana, mereka membentuk sebuah badan yang mereka namaken Advanced Research Projects Agency, ato disingkat ARPA, tepatnya tahun 1958.
ARPA ini pa'e... merekrut para peneliti dan teknisi dari seluruh universitas dan laboratorium yang ada di Amrik. Pokoe... siapa saja yang mereka anggep ilmu nya cukup mumpuni, akan di direkrut oleh ARPA, untung waktu itu pakne belum lahir, coba kalo sudah.
Para peneliti dan teknisi ini, tidak semuanya di pindahkan dari tempat kerjanya dan dikumpulkan dalam satu lokasi. Mereka bisa tetap berada di tempat atau diuniversitas dimana mereka mengajar atau bekerja, sambil mereka terus meneliti dan mendedikasikan hasil penelitian mereka untuk membantu pihak ARPA. Masing-masing mengerjakan penilitian, sesuai dengan bidang dan keahliannya.
Sebagai peneliti, mereka tentu ingin bekerja sama dan berbagi hasi penelitiannya dan peneliti-peneliti atau teknisi dari universitas-universitas lain yang mungkin berada nun jauh di sana. Mereka ingin bertukar informasi dan data yang mereka dapat dari hasil penelitian tersebut, kepada colega yang berada di tempat lain.
Namun karena saat itu teknologi dan komunikasi belum selancar seperti sekarang ini pakne, mereka mengalami kesulitan. Keberadaan para peneliti dan teknisi yang tersebar ini, juga menyulitkan ARPA untuk mengumpulkan dan menyatukan hasil yang telah dicapai.
Akhirnya... ARPA memutuskan untuk membuat sebuah jaringan komputer atau computer network. Jaringan ini ingin mereka gunakan sebagai sarana penghubung dan komunikasi antar sesama peneliti dan teknisi. Jaringan komputer ini pa'e... akhirnya mereka beri nama ARPANET, tepatnya tahun 1969.
ARPANET ini pa'e... mengijikan para peneiliti untuk mengakses 4 buah komputer server, 1 di Utah dan 3 di California. Dengan adanya ARPANET, para peneliti dari seluruh Amrik bisa berkomunikasi dan mengakses data-data yang mereka perlukan, dengan cara mengaksesnya di komputer server yang telah disediakan. Sambungan atau jalur yang digunakan ARPANET saat itu adalah jalur atau kabel telephone.
Untuk mempercepat koneksi atau kelancaran data, ARPANET akhirnya bekerja sama dengan pihak NOVEL. Mereka menggunakan teknologi yang dinamakan paket switching. Dengan teknologi ini pakne, setiap paket atau data yang dikirim, akan dipecah-pecah menjadi paket-paket yang kecil, sehingga bisa mempercepat pada saat pengiriman data tersebut. Dan pada saat semua data atau paket tersebut sampai di tempat tujuan, maka data atau paket tersebut akan disatukan kembali.
Teknologi switching ini pakne, masih digunakan di internet hingga saat ini. Dengan teknologi switching ini pa'e, maka pengiriman data atau informasi melalui internet menjadi lebih cepat. Contohnya begini, misalnya pakne mo ngedownload file yang besar nya 10 mb, dengan teknologi swithing, maka file tersebut akan dipecah atau dibagi-bagi menjadi paket-paket yang kecil. Saat semua paket selesai di download, barulah file tersebut akan disatukan kembali.
Pakne pasti sering mendownload file dari internet, nah... pakne khan pasti melihat juga saat browser sedang mendownload file, ataupun membuka sebuah halaman web, pakne bisa melihat saat browser sedang memproses atau mendownload. Coba pa'e bayangken, seandainya teknologi ini tidak digunakan, tentu akan sulit untuk mengirim ataupun mengambil data dengan ukuran yang besar.
Pada waktu itu pa'e... teknologi network hub belum ditemukan, entah bersembunyi dimana si network hub ini. Hingga, server yang ada di ARPANET (4 buah) harus dihubungkan secara langsung dari satu server ke server yang lain. Dan karena itu juga, pada saat itu hanya 4 buah server ini yang bisa dihubungkan. 4 server ini bisa kita samaken dengan web server yang ada saat ini, pa'e.
Seiring waktu, akhirne para peneliti tersebut menyadari akan besarnya manfaat yang bisa diberiken oleh networking. Dengan segala daya upaya, akhirnya mereka berhasil mengembangkan teknologi networking, dan semakin banyak pulalah komputer yang bisa dihubungkan.
Singkat cerita... pada tahun 1971, dari 4 buah server, akhirnya mereka bisa mengembangkannya hingga menjadi 32 server. Dan pada tahun 1972, email mulai di perkenalkan. Dengan email ini, pada peneliti bisa lebih mudah untuk berkirim data dan informasi. Dan semenjak saat itu pa'e, traffik yang ada dalam networking tersebut menjadi semakin tinggi.
Dan pada tahun 1977, server yang ada di ARPANET sudah mencapai 111 buah. Dan pada tahun 1989, ARPANET sudah menjadi bapak moyangnya network dengan 100.000 server yang saling berhubungan. Itu berarti ARPANET telah berhasil mewujudkan mimpinya, bahkan lebih dari yang mereka bayangkan sebelumnya.
Saat ini pakne, entah sudah berapa milyar orang yang bisa menikmati internet. Namun memang benar pakne, saat ini internet bukan hanya dikuasai oleh satu perusahaan saja, atau ARPANET saja. Sudah banyak perusahaan-perusahaan lain yang juga bergerak di bidang internetworking. Dan berkat jasa ARPANET jugalah, akhirnya pakne, bune, aku dan kau bisa menikmati internet.
World Wide Web
Ohhh... gitu toh nduk ceritane... hmmm bapak baru mengerti sekarang. Jadi internet itu lahir secara tidak sengaja alias kecelakaan toh?
Ya ndak toh pakne, Internet itu lahir bukan dari hasil hubungan terlarang seperti itu. Internet itu lahir memang dari sebuah perrencanaan dan pengembangan yang terus menerus. Internet atau ARPANET dulunya itukan khusus dibuat hanya untuk para ilmuwan atau teknisi saja pakne.
Dan yang namanya ilmuwan, biasanya pinter-pinter toh pakne. Mereka itu bisanya memenuhi kepalanya dengan segala macam perhitungan dan rumus-rumus yang mematikan. Dan pada waktu itu, untuk menggunakan ARPANET, tidak sembarang orang bisa menggunakennya.
Hanya mereka yang mengerti dan memahami bahasa pemrograman, hapal angka-angka dari alamat-alamat internet atau internet address saja yang bisa menggunakan ARPANET, pakne. Belum lagi, masing-masing jenis atau tipe komputer menggunaken cara yang berbeda untuk mengakses file, pakne kan pernah ngajarin saya soal network protocol, nah.. pada waktu itu protocol yang digunaken juga masih berbeda-beda pakne.
Jadi singkatnya pakne, pada waktu itu, internet bukanlah untuk semua orang. Pada saat itu internet masih terlalu rumit, ngejelimet, dan hanya bikin mumet.
Tapi untunglah, inovasi-inovasi dan pengembangan-pengembang terus dilakukan, khususnya dalam dunia komputer. Semakin banyak kemajuan yang dicapai oleh pihak-pihak yang mengembangkan teknologi komputer. Baek di bidang sofware atau perangkat lunak, maupun di bidang hardware atau perangkat keras ne.
Nah pakne... pada tahun 1989 Hypertext Transfer Protocol atau HTTP mulai di perkenalken. Teknologi HTTP ini pakne, memudahken untuk mengirimkan atau mentransfer text melalui internet. Dengan HTTP ini, internet tidak lagi menjadi rumit dan bukan lagi hanya untuk para ilmuwan atau teknisi saja.
Iya.. ya nduk, bapak jadi inget soal network protocol. Dengan protocol yang sama, akan memudahken komputer untuk saling berhubungan. Berkat protocol ini juga, kita ndak perlu pusing-pusing memikirken, atau pun harus belajar bahasa pemrograman yang ruwet, hanya untuk bisa menghubungken satu komputer dengan komputer yang lainnya. Yo wis... terus ken lagi nduk cerita mu.
Baeklah pakne... tapi sebelum itu, aku mo nanya dulu... apa pakne tau apa yang dimaksud dengan HTTP itu?
Ya tau toh nduk, kamu ini koq meremehkan intelejensia pakne. Biar gini-gini, bapak mu ini dulu juga pernah sekolah, walau gak sampe tamat. HTTP itu nduk... adalah alamat Web. Kalo dalem dunia nyata, HTTP itu bisa disamaken dengan nomor rumah, atau bisa juga nomor telepon, nomor KTP, nomor SIM, dan nomor-nomor lainnya yang menyataken suatu identitas unik, betul toh nduk?
Web Address atau Alamat Web
Betul pakne.. HTTP itu adalah suatu alamat yang digunaken di dalam internet. Alamat ini menunjukkan suatu identitas yang unik. Setiap komputer yang terhubung ke internet, harus mempunyai alamat.
Kenapa harus punya alamat Nduk?
Yaa..a...a. biar mudah mencarinya pakne. Coba pakne bayangken, seandeinya pakne tidak punya alamat. Kan teman-teman pakne pasti akan mengalami kesulitan untuk menemuken atau menghubungi pakne.
Betul nduk! Dengan adanya alamat, teman pakne yang berada jauh dari sini bisa dengan mudah menghubungi pakne. Mereka bisa mengirim surat dan menuliskan alamat pakne di amplop, lalu tukang pos akan membaca alamat yang ada di amplop tersebut, dan mengantarkannya ke rumah. Coba seandeinya pakne tidak punya alamat, pasti tukang pos itu akan kebingungan, kasian kan.
Pakne betul... nah... kalo didalem dunia nyata, untuk mengirim surat, kita biasanya menuliskannya di bagian depan amplop. Tapi kalo untuk menuju kesuatu alamat di internet bagaimana pakne?
Ternyata koe masih meragukan intelejensia pakne mu toh nduk! Yo wis... ndak opo-opo.... pakne tak jawab... Kalo di internet, untuk menuju kesuatu alamat di internet atau web address, pakne bisanya menuliskannya pada address bar di browser yang pakne gunaken, misalne pakne mau menuju ke blog yang pakne buat ini.
Dan blog yang pakne buat ini mempunyai alamat web belajar-yok.blogspot.com, maka pakne akan menuliskan alamat tersebut di address bar di browser pakne....
Pakne betul... betul pakne... betul-betul pakne... HTTP itu sebenarnya adalah suatu protocol. Dalam dunia komputer, protocol adalah suatu cara yang digunakan oleh komputer untuk saling berhubungan. Dalam dunia komputer, ada banyak sekali protocol, tergantung jenis atau tipe komunikasi yang akan kita buat pakne...
Nah... di internet itu pakne... agar bisa saling berkomunikasi... komputer menggunakan protocol HTTP. Protocol ini pertama kali dibuat oleh Tim Berners-Lee.
Tim Berners-Lee
Stop... stop... nduk... sopo tadi... Tim Berners-Lee? Rasane pakne kenal nama itu, apa dia ada hubungan keluarga dengan Bruce Lee?
Wah... aku yo ndak tahu pasti toh pakne, mungkin iya.. mungkin juga tidak. Tapi kalo pakne mo yang lebih pasti, pakne bisa langsung menanyaken hal itu kepada Bruce Lee.
Lha... Bruce Lee khan sudah almarhum nduk... opo koe nyuruh bapak mu ini nyusul ke alam baka? Ntar kualat koe.. hehee.. ndak koq nduk.. bapak mu tahu koe emang orangnya suka ngawur, ngelantur, penganjur, ga suka nganggur, panjang umur, kurang tidur, dan anti jamur. Koe emang persis kayak bopo mu nduk. Mbok ya kamu jangan terlalu meniru bapak mu, sekali-sekali tiru orang yang lebih baik dari bapak mu ini. Sebentar nduk... bapak mau tanya... kalu yang namanya URL itu... opo nduk?
URL itu pakne... singkatan dari Universal Resource Locator atau kalo boleh kita Indonesiaken... Pengalokasian Sumberdaya secara Universal. URL itu sebenarnya sama saja dengan web address. Sesuaei dengan namanya.. universal... berarti tujuannya untuk menyatukan atau menyamakan.
Seperti yang sudah pakne ketahui, sebelum ada kesamaan dalam hal protocol, dulu sangat sulit untuk mengakses resource atau sumberdaya yang ada di komputer lain.
Nah... dengan URL ini, protocol itu dibuat standardrisasi-nya. Hingga semua jenis komputer bisa menggunakan protocol atau cara yang sama untuk mengakses sumberdaya yang ada di komputer lain.
IP Address
Wait a sec.. nduk.. bapak pernah dengar selentingan mengenai IP address. IP address ini juga sering bopo denger saat orang-orang membicaraken internet ataupun jaringan atau komputer. Sebernernya IP Address itu opo sih nduk?
IP adalah singkatan dari Internet Protocol pakne... Seperti yang telah pakne ketahui sebelumya, bahwa setiap komputer yang terhubung ke internet, baik server maupun client. Alamat IP address ini yang digunaken oleh komputer untuk menyataken jati dirinya. IP address ini jugalah pakne, digunaken oleh komputer untuk berhubungan, mengirim dan menerima data.
Oohhh gitu toh nduk.. tapi koq bapak ndak melihat IP address ini di komputer yang bapak gunaken untuk ke internet. Dan bapak juga ndak melihat IP address ini saat bapak mengakses suatu alamat web atau web page?
Sebenarnya pakne... IP address itu ada dan bisa dilihat saat di komputer pakne. Bergantung dari jenis koneksi yang pakne gunaken untuk mengakses internet, IP address bisa di golongken ke dalem dua macem. Yaitu yang permanent dan dinamik.
Kalo pakne mengakses internet menggunaken fasilitas Dial Up modem, misalnya menggunaken Telkomnet Instant, IP address yang digunaken adalah IP address dinamik. Kenapa dinamik pakne? Karena IP address di komputer pakne itu akan berubah setiap kali pakne mendial-up ke telkomnet. Saat pakne mendial-up dan sukses masuk ke servernya telkomnet instant, maka server itu akan memberikan alamat IP ke pada komputer pakne.
Hal ini untuk memudahken server tersebut mengenali dan menandai komputer pakne. Lalu, jika ada komputer lain yang mengakses ke server telkom tersebut, komputer tersebut juga akan diberikan IP yang baru oleh si server tadi, dan seterusnya. Nah... urutan penomoran atau pengalamatan ini, biasanya berdasarkan siapa yang pertama dan siapa yang berikutnya. Hal ini untuk menghindari penggunaan IP yang sama oleh lebih dari satu komputer.
Kenapa IP address ndak boleh sama Nduk?
Sebab pakne... IP address di setiap komputer haruslah unik, tidak boleh ada dua komputer menggunaken IP yang sama. Jika hal itu terjadi, maka akan berakibat salah satu komputer tidak akan mendapatkan IP. Hanya komputer yang lebih dulu hidup dan mengakses ke jaringanlah yang akan mendapatkan IP tersebut.
Dan komputer yang satunya lagi tidak akan mendapatkan IP, akibatnya komputer tersebut tidak bisa mengakses ke jaringan ataupun internet. Mengertikan pakne?
Ngerti nduk... lalu IP yang statis itu opo nduk?
IP yang statis yaitu IP address yang tidak boleh di rubah secara sembarangan. IP statis ini biasanya digunaken jika pakne mengakses internet menggunakan jaringan atau Network Cable. Alamat IP ini bisanya diberikan oleh pihak yang berwenang mengelola jaringan tersebut atau biasa disebut administrator jaringan. Nah.. alamat yang sudah diberikan oleh si admin tadi, tidak boleh sembarangan kita ubah, ini juga untuk menghindari terjadinya conflict atau tabraken.
Masalah IP meng-IP ini sepertine rumit juga ya nduk? Kepala pakne mulai terasa pusing, perut pakne kembung, mual-mual mo muntah, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering dan susah buang air besar. Kayaknya pakne mulai terserang panas dalem deh nduk.
Baeklah... pakne... untuk sementara kita cukupkan dulu sampe disini. Ntar kalo pakne sudah merasa baikan.. kita sambung lagi.Share
Bagaimana Cara Kerja Internet
Labels:
Cerita,
KiniAkuTahu
- Maret 02, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
nikmati hidup ini dengan cara bersyukur atas segala hal...